Masjid-Mu Memanggil

Posted by Unknown on 1:30 AM with No comments
Bertolak dari peristiwa merah senja, delapan belas dua puluh satu. Subhanallah, suara itu terdengar merdu mengajak dan menyeruh bagai pendukung indigo pahlawan penyelamat bumi. Hati  terasa tersentuh, kaki terasa tertarik mengarah keutara sana, kebangunan suci besar berwrna putih dengan lis hijaunya, satu bangunan yang tampak paling tnggi dilengkapi dengan empat pengeras suara yang tertata mengarah ke empat penjuruh angin. Disetengah perjalanan aku menyatu dengan para gerombolan dengan seragam uniknya masing-masing, baju koko dengan pelengkap kain bermotif diindahkan dengan peci kecil menutupi rambut, ukhuwah pun terjalin disini..
“Assalamu’alaikum wr wb”
 “Wa’alaikumussalam wr wb, ya Shohib”
“Kerumah Allah Ya Zahir ?”, dia menanyaiku dengan senyum ikhlasnya.
“Selagi masih bisa, insya Allah ya Shohib”
Sungguh percakapan yang membawa seribu kebaikan untuk semua yang melakoni dan mendengarnya. Suara itu semakin terasa menyentuh hati, membungkam hasrat kegiatan lain membuka kunci kesuksesan dialam sana sedikit demi sedikit dengan janji kepastian seperti tertulis nyata dalam lembaran firman-Nya.
“Hayya ‘allashalah..”
Suara itu semakin jelas dan indah menggugah hati, indahnya bait per baitdengan maknanya yang dalam diucapkan dengan sensasi kesucian yang mendalam. Semua hal tersebut semakin menambah rasa penasaran dan ketertarikan untuk mengetahui siapa yang mengumandangkan ajakan mulia tersebut. Diakhir perjalanan kulangkahkan kaki kananku sambil mengucap “Bismillahirrahmanirrahim” terucap do’a dalam hatiku beriring langkahku memasuki bangunan itu.
Didepan sana, ya ! tepat didepan sana, dua langkah didepan mimbar terjawab sudah rasa penasaranku akan pemiilik suara penentram hati, namun tidak cukup sampai diisitu aku pun semakin bertanya dalam hati karena rasa penasranku terlahir kembali, mungkinkah dia? Mengumandangkan ajakan mulia dengan lantunan dan rangkaian kalimat mulia ?, rasa kagum terlahir natural dari dalam hatiku sesaat setelah aku tersadar bahwa ya ! Fahri, anak berusia 5 tahun inilah pemilik suara itu.
Rasa kagum kuucapkan berkali-kali dalam hatiku, sungguh kuasa-Mu tak bisa kutebak ya-Robb. Jika mereka yang berada diluar Masji-Mu ini masih santai menghiraukan suara adzan iini, betapa malunya mereka dengan sosok Fahri yang satu ini. Sekali lagi lamunanku tersadar sesaat Iqamah dikumandangkan sebagai tanda shalat maghrib segera dimulai.
  “Subhanallah” hati kecilku berucap singkat.
Categories: ,