Efektifitas Pemupukan Pada Tanaman Tembakau
Posted by Unknown on 7:54 PM with No comments
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman tembakau merupakan salah satu
tanaman tropis asli Amerika, di mana bangsa pribumi menggunakannya dalam
upacara adat dan untuk pengobatan. Tembakau digunakan pertama kali di Amerika
Utara, tembakau masuk ke Eropa melalui Spanyol (Basyir 2006). Pada awalnya
hanya digunakan untuk keperluan dekorasi dan kedokteraan serta medis saja.
Setelah masuknya tembakau ke Eropa tembakau menjadi semakin populer sebagai
barang dagangan, sehingga tanaman tembakau menyebar dengan sangat cepat di
seluruh Eropa, Afrika, Asia, dan Australia (Matnawi, 1997).
Tembakau merupakan salah satu komoditi
tanaman yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Peran tembakau bagi
masyarakat cukup besar, hal ini disebabkan aktivitas produksi dan pemasarannya
yang melibatkan peran sejumlah masyarakat. Tanaman tembakau tersebar di seluruh
Nusantara dan mempunyai kegunaan yang beragam antara lain sebagai biopestisida
dan insektisida, pengawet bambu petung, pembersih luka dan terutama sebagai
bahan baku pembuatan rokok (Primasari, 2010).
Mulai abad ke-15, konsumsi tembakau
terus tumbuh. Pada abad ke-18, tembakau telah diperdagangkan secara
internasional dan menjadi bagian dari kebudayaan sebagian besar bangsa di
dunia. Lalu pada abad ke-19 orang – orang Spanyol memperkenalkan cerutu ke Asia
lewat Fhilipina dan kemudian ke Rusia dan Turki sehinga rokok mulai
menggantikan penggunaan tembakau pada pipa, tembakau kunyah dan hirup. Dengan
cara itulah, tembakau menyebar ke negara – negara lainnya (Basyir, 2006).
Namun, pengembangan pertanian di lahan
kering seringkali menghadapi berbagai kendala antara lain miskin unsur hara
esensial seperti N, P, K, Ca dan nilai tukar kation (KTK) rendah sehingga unsur
hara mudah lepas dan tercuci dimana bersamaan dengan itu terjadi peningkatan
hara toksik seperti Al, Fe dan Mn (Suterisno, 2010).
Salah satu upaya yang dilakukan oleh
petani untuk meningkatkan produktivitas lahan kering dan produksi tembakau
adalah dengan pemupukan. Pemupukan merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman yang
bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah melalui penyediaan hara dalam tanah
yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk yang biasa digunakan untuk tembakau yaitu
pupuk anorganik atau pupuk kimia (ZA, ZK, NPK, SP-36) dan pupuk organik (pupuk
kandang). Untuk peningkatan produktivitas dan mutu hasil tanaman tembakau ini
maka haruslah ada teknik dan jenis pupuk yang tepat untuk digunakan dalam
budidaya tanaman tembakau ini. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai jenis
pupuk yang baik dengan kadar yang tepat serta teknik yang optimal dalam
pemupukkan tanaman tembakau.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa jenis pupuk yang
baik dalam budidaya tanaman Tembakau ?
1.2.2
Bagaimanakah pemupukkan
yang baik untuk tanaman Tembakau ?
1.2.3
Bagaimanakah pengaruh
pemupukkan terhadap hasil tembakau ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk :
1.3.1
Mengetahui jenis dan dosis pupuk yang
digunakan dalam budidaya tanaman tembakau.
1.3.2
Mengetahui teknik pemupukkan yang tepat
dalam budidaya tanaman tembakau.
1.3.3
Mengetahui pengaruh pemupukkan terhadap
hasil dari tanaman tembakau.
II. PEMBAHASAN
Tanaman
tembakau untuk tumbuh dengan baik sangat diperlukan oleh kondisi tanah dan
iklim yang sesuai. Tanah sebagai media tumbuh dan tempat tegaknya tanaman bila
terus-menerus dipergunakan akan terjadi keletihan tanah serta akan mengurangi
zat makanan tanaman. Dimana unsur hara atau zat hara merupakan bahan makanan
yang dibutuhkan oleh tanaman tembakau dalam jumlah yang sesuai. Kelebihan unsur
hara akan menyebabkan tanaman keracunan, sebaliknya bila tanaman kekurangan
unsur hara, akan menghambat proses fisiologi tanaman, akibatnya pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terganggu, tanaman menjadi kerdil, layu, lemah dan mudah
terserang penyakit, akhirnya akan berakibat menurunkan produksi dan mutu daun
tanaman tembakau yang dihasilkan.
Pemupukan
pada tanaman tembakau ditujukan untuk mencukupi unsur hara hingga tanaman bisa
membuahkan krosok yang tinggi baik jumlah ataupun kualitasnya. Pemberian pupuk
berimbang dan rasional serta berkelanjutan sangat dianjurkan dengan
memperhatikan jenis pupuk yang digunakan, dosis pupuk, waktu pemberian serta
cara pemberian pupuk, sehingga tercapai produksi dan kualitas yang baik dari
tanaman yang dipupuk. Untuk itu pemupukan termasuk salah satu unsur Panca Usaha
Pertanian yang berperan dalam usaha peningkatan produksi. Pemberian pupuk pada
tanaman tembakau sangat spesifik dan cukup banyak jenis pupuk yang digunakan.
Dalam
budidaya tanaman tembakau dilakukan 2 jenis pemupukkan, yaitu saat pembibitan
dan saat pemeliharaan. Secara umum, dalam
budidaya tanaman tembakau dibutuhkan pupuk dengan kadar unsur hara sebagai
berikut :
Tabel di atas adalah patokan untuk mengidentifikasi dosis menambahkan
pupuk ke di dalam tempat tanaman tembakau, memperhatikan peta kesuburan tempat
di areal pertanaman tembakau anda serta spesifikasi tipe pupuk yang biasa anda pakai. Dosis
pupuk yang diaplikasikan amat bermacam bergantung pada :
·
Tanah
·
Teknologi
·
Varietas Tembakau
·
Kekuatan Pendanaan.
Contoh
dosis pupuk yang diaplikasikan untuk tanaman tembakau seperti berikut :
a. Tembakau Virginia PT. Bat Klaten :
76, 5 kg N/ha,
82, 5 kg P2O5/ha serta 217 kg K2O/ha.
b. Tembakau Cerutu Vorstenlanden PT.
Perkebunan Nusantara Kali Klaten : 400 kg SP36/ha, 550KNO3/ha, 700 kg cas/ha. pupuk tersebut
diberikan 3 kali ( starter, pemupukan i serta pemupukan ii ) didalam wujud
cair.
·
Pupuk Starter terdiri dari sp36 serta kno3 tiap-tiap dengan
dosis 400 serta 200 kg/ha.
·
Pemupukan I terdiri dari cas serta CaCO3 masing-masing dengan dosis 350 serta 200 kg/ha dan
·
Pemupukan II 350 cas/ha serta 150 kno3/ha.
c.
Tembakau Burley PT. Bat Indonesia, Bondowoso Jawa Timur :
sama seperti tabel diatas.
d.
Tembakau Cerutu Besuki No PT Perkebunan Nusantara XI : 3
gram tsp/tanaman serta 5 gramkno3 /tanaman sebelum saat tanam, 15 gram k2so4
/tanaman pada 15 hst serta 3 gramurea/tanaman pada 5 hst.
e.
Tembakau Rajangan Temanggung : pemupukan yang diaplikasikan
petani : 600 kg za, 100kgTSP serta pupuk kandang lebih kurang 17-22, 5 ton/ha.
f.
Tembakau Madura : 200 kg za/ha, 100 ± 120 kg SP-36/ha serta 5 ton pupuk kandang/ha
Untuk
menjamin efektivitas dan efisiensi pemupukan, serta mengingat keadaan
lingkungan, potensi lahan, dan sifat pupuk yang diberikan, maka hal penting
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemupukan adalah:
1. Jenis Pupuk
Pupuk yang digunakan pada tahap pembibitan berbeda dengan
pupuk dasar (pupuk pendahuluan) atau pupuk pada lobang tanam. Untuk itu perlu
diketahui pupuk apa saja yang digunakan untuk bibit, pupuk pada lubang tanam,
dan pupuk pendahuluan. Adapun jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman tembakau
adalah sebagai berikut:
Jenis
pupuk yang digunakan saat pembibitan :
·
Guano 9,8 x 38 x 14,3 (Guano bibit) yaitu pupuk majemuk yang
mengandung unsur hara N: 9,8 %: P2O5 : 38 % dan K2O:
14,3 %. Pupuk ini berwarna putih, berbentuk kristal, sangat mudah larut dalam
air.
·
Pupuk Nursyafer, adalah pupuk majemuk yang diformulasikan
khusus oleh Ir. Erwin, MS sebagai pengganti pupuk Guano bibit di kemudian hari.
Pupuk ini berbentuk granulair dan berwarna kelabu, pada beberapa bagian pupuk
ada yang sedikit sukar larut dalam air, sehingga perlu pengadukan yang kuat.
Bila menggunakan gembor pada saat aplikasi di lapangan akan dijumpai sisa bubuk
yang tidak larut di dasar gembor. Bagian yang sukar larut ini adalah unsur
Calsium atau CaO. Bagian yang sukar larut ini juga merupakan Amelorasi, yaitu
bahan pembaik sifat tanah, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk pada tanaman.
·
Pupuk kandang, merupakan penggunaan bahan atau pupuk organik tersebut
dapat mensuplai unsur hara yang dianjurkan. Penggunaan pupuk organik pada media
pembibitan tembakau secara fisik berarti membantu media menjadi gembur sehingga
akar tumbuhan dapat tumbuh dengan leluasa dan menjadikan dasar bagi peningkatan
penyediaan bibit tembakau yang berkualitas.
Jenis
Pupuk pendahuluan atau pupuk dasar :
·
Thomasslakkenmeel (TSM): mengandung 17-19 % P2O5
larut dalam asam citrat dan 48-50 % CaO. Pupuk ini merupakan terak baja dan
merupakan limbah
padat dari pabrik baja. Pupuk TSM berwarna hitam, berbentuk butiran yang sangat
halus dan sukar larut dalam air.
·
Rock Phosphate (RP) atau Batuan Fosfat Alam mengandung 27-30
% P2O5 larut dalam asam keras dan 40-42 % CaO. Dapat
digunakan sebagai pengganti pupuk TSM, meskipun tidak sebaik pupuk TSm yang kadar phosphat
dan calsium lebih rendah dan sangat sesuai untuk lahan tembakau.
·
Zwavelzure Kali (ZK) atau disebut juga pupuk Kalium Sulfat
(K2SO4) adalah pupuk yang mengandung 48-50 % K2O
dan diusahakan tidak mengandung Chlor lebih dari 0,5 %. Pada tanah-tanah
tertentu, pupuk ini tidak digunakan. Pupuk ZK berbentuk butiran halus berwarna
krem, reaksinya bersifat netral, namun penggunaan secara berkelanjutan akan
menyebabkan pH tanah menjadi asam.
·
Zwavelzure Amoniak (ZA) nama lainnya adalah Ammonium Sulfat
atau (NH4) 2SO4 mengandung 21 % N dan 72 % SO4.
Jenis pupuk yang digunakan mempengaruhi dalam hasil produksi, hasil
produksi yang beragam karena dosis yang diberikan pada setiap tanaman
berbeda-beda. Pupuk yang digunakan dalam penanaman tembakau pupuk
anorganik atau pupuk kimia (ZA, ZK, NPK, SP-36) dan pupuk organik (pupuk
kandang). Namun selain itu jenis tanah juga mempengaruhi dalam
kualitas lebar dan tebal daun, tanah yang cocok untuk untuk produksi yaitu
tanah aluvial, hal ini dikarenakan tanah aluvial memiliki ketersediaan air
tanah dan kemantapan agregat tanah yang didalamnya terdapat banyak bahan
organik sekitar setengah dari kapasitas tukar katio (KTK) berasal dari bahan-bahan
sumber hara tanaman sehingga dapat mempercepat perkembangan tebal daun.
Pemupukan untuk pembibitan yang
baik dilakukan 7 hari sebelum tanam dengan pengguaan pupuk bokashi (pupuk
kompos) karena didalamnya terdapat kandungan N yang tinggi sangat membantu
pertumbuhan tembakau pada fase vegetatif juga terdapat kandungan unsur P dan K
yang tinggi sehingga dapat meningkatkan perkembangan akar serta ketahanan
terhadap hama dan penyakit tanaman. Sedangkan untuk meningkatkan produksi dan
komposisi kimia daun tembakau dilakukan pemupukan sebanyak dua kali selama
musim tanam. Pupuk ZK (kalium sulfat) sebagai sumber K diberikan satu kali
selama satu musim tanam pada saat tembakau berumur 7 hari setelah tanam dan pemupukan
kedua dilakukan saat tanaman tembakau berumur 30 hari setelah tanam.
Pupuk yang digunakan untuk
meningkatkan produksi tembakau adalah pupuk N dan pupuk K. Panjang dan lebar
daun dipengaruhi oleh dosis N semakin tinggi dosis N maka kadar nikotin daun
tembakau meningkat. Dosis terbaik untuk produksi yaitu 90 kgN/ha sedangkan peningkatan
warna daun, tekstur, daya bakar sifat higroskopis daun tembakau dipengaruhi
dosis kalium dengan dosis 100 kg K2O/ha.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemupukan pada pembibitan tanaman tembakau dilakukan 7 hari
sebelum tanam dengan menggunakan pupuk bokashi (pupuk kompos).
2. Pemupukan sebanyak dua kali selama musim tanam yaitu saat
tembakau berumur 7 hari setelah tanam dan pemupukan kedua dilakukan saat
tanaman tembakau berumur 30 hari setelah tanam.
3. Panjang, lebar dan kadar nikotin daun dipengaruhi oleh
dosis N.
4. Peningkatan warna daun, tekstur, daya bakar sifat
higroskopis daun tembakau dipengaruhi dosis kalium.
5. Dosis terbaik untuk produksi yaitu pada 90 kgN/ha dan dosis
kalium dengan dosis 100 kg K2O/ha.
DAFTAR PUSTAKA
Maulidiana, Norfrina.
2008. Identifikasi Sistem Budidaya
Tembakau Deli di PT. Perkebunan Nusantara II (PERSERO) Kebun Helvetia.
Wiroatmodjo, Joedojono dan M. Najib. 1995. Pengaruh Dosis
Nitrogen dan Kalium Terhadap Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung Pada Tumpang
Sisip Kubis - Tembakau di Pujon Malang.
0 Comment:
Post a Comment