Pemetaan Dengan GPS
Posted by Unknown on 8:56 PM with No comments
OLEH
SARDIANTO (05121007125)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
GPS
(Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi, dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu,
secara kontinyu diseluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak
orang secara simultan.
Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti.
Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti.
GPS
dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa
millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter. Hingga saat ini GPS
merupakan sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak
diaplikasikan di dunia, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping
aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup banyak saat
ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi,
geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian,
kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi.
Modul
praktek mikrokontroler yang digunakan sebagai media praktikum pemprograman
mikrokontroler di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, selama ini aplikasinya
masih sangat terbatas pada aplikasi LED, keyped, motor dc, motor server, dan
LCD. Untuk mengikuti perkembangan teknologi dan juga memperluas pengetahuan
mahasiswa maka dirasa perlu untuk menambah beberapa aplikasi yang salah satunya
adalah aplikasi GPS (Global Positioning System). GPS adalah sistem
satelit navigasi dan penentuan posisi, dimiliki dan dikelola oleh Amerika
Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi
serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa
bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan.
Modul
praktek mikrokontroler yang digunakan sebagai media praktikum pemprograman
mikrokontroler di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, selama ini aplikasinya
masih sangat terbatas pada aplikasi LED, keyped, motor dc, motor server, dan
LCD. Untuk mengikuti perkembangan teknologi dan juga memperluas pengetahuan
mahasiswa maka dirasa perlu untuk menambah beberapa aplikasi yang salah satunya
adalah aplikasi GPS.
Dipilih
aplikasi GPS karena hal ini relative baru dan penerapan GPS sangat banyak baik
pada peralatan sehari-hari maupun peralatan di industri. Dengan tambahan
pengetahuan pemprograman GPS, mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan menjadi
judul proyek akhirnya dalam berbagai aplikasi GPS.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan Penelitian ini bertujuan
membangun perangkat keras dan lunak untuk pembacaan posisi koordinat dari modul
GPS yang diaplikasikan sebagai pengendali palang pintu kereta api, digunakan
sebagai tambahan aplikasi pada modul praktek mikrokontroler.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Modul Reciever Global
Positioning System( GPS)
Global
Positioning System (GPS) adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi
menggunakan satelit, dengan nama resminya NAVSTAR GPS (Navigation Satellite
Timing and Ranging Global Positioning System). GPS dikembangkan pertama kali
oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1978 dan secara resmi GPS
dinyatakan operasional pada tahun 1994. Pada awalnya GPS digunakan hanya untuk
kepentingan militer Amerika Serikat, tetapi kemudian dapat dimanfaatkan juga
untuk kepentingan sipil.
Ada
beberapa karakteristik yang menjadikan GPS menarik untuk digunakan yaitu dapat
digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca, posisi yang dihasilkan
mengacu pada suatu datum global, pengoperasian alat receiver relatif mudah,
relatif tidak terpengaruh dengan kondisi topografis, dan ketelitian yang
dihasilkan dapat dihandalkan (Abidin,H.Z, 2007).
2.2. Standart NMEA
National
Marine Electronics Assosiation membuat kesamaan standar antarmuka data digital.
Beberapa ketentuan umum standar NMEA tersebut adalah:
1.
Informasi NMEA dikirimkan oleh vendor dalam bentuk sentences dengan panjang
maksimal 80 karakter.
2.
Sentences NMEA berformat:
“$”.
3.
Kombinasi disebut address field
4.
Kode vendor untuk GPS adalah “GP”
Terdapat
banyak format sentences NMEA untuk GPS yang masing-masing mengandung data yang
berbeda beda dan sentences yang digunakan tergantung pada data yang dibutuhkan
dari GPS tersebut.
2.3. $GPGGA (Global Positioning
System Fix Data)
Standar
NMEA dengan header $GPGGA memberikan informasi antara lain koordinat lintang
dan bujur, waktu.
2.4.
Global System for Mobile Phone Communication (GSM)
GSM
(Global System for Mobile Communication) adalah sebuah sistem
telekomunikasi terbuka, tidak ada pemilikan (non-proprietary) melainkan
kepemilikan hak cipta suatu perusahaan yang berkembang secara pesat dan konstan
(sunomo 2004). Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk internasinal
roaming, menjadikannya sebagai sistem standar tanpa batasan hubungan pada lebih
dari 159 negara.
Dengan
GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat mencapai daerah-daerah yang
terpencil. SMS diciptakan sebagai bagian dari standart GSM. Seluruh operator
GSM network mempunyai Message Centre (MS), yang bertanggung jawab
terhadap pengoperasian atau manajemen dari berita-berita yang ada.
Bila
seseorang mengirim berita kepada orang lain dengan ponselnya, maka berita ini
harus melewati MC dari operator network tersebut, dan MC ini dengan segera
dapat menemukan penerima berita tersebut. MC ini menambah berita tersebut
dengan tanggal, waktu dan nomor dari si pengirim. Apabila handphone penerima
sedang tidak aktif, maka MC akan menyimpan berita tersebut dan akan segera
mengirimnya apabila handphone penerima terhubung dengan network atau aktif.
2.5.
SMS (Short Message Service)
Short
Message Service adalah salah satu jasa layanan dari
perusahaan operator telepon selular GSM. Dengan sarana ini maka telepon selular
dapat menerima dan mengirimkan pesan-pesan pendek dengan bentuk teks dengan
panjang maksimal sebanyak 160 karakter untuk alfabet latin dan 70 karakter
untuk alfabet non latin, seperti : alfabet Arab atau Cina. Ada satu hal yang
sangat menarik dari layanan ini, yaitu tawaran tarif yang relatif murah untuk
setiap kali pengiriman pesan.
2.6.
Mikrokontroler AVR ATMEGA 8535
Teknologi
Mikrokontroller berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pasar yang
membutuhkan suatu piranti yang dapat mendukung perangkat yang canggih namun
dengan biaya yang murah. Mikrokontroller merupakan teknologi semikonduktor
dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang
yang kecil. Produsen mikrokontroller berlomba-lomba membuat inovasi baru dalam
memenuhi permintaan pasar.
Mikrokontroller
adalah suatu komponen semikonduktor yang didalamnya sudah terdapat suatu sistem
mikroprosessor seperti ALU, ROM, RAM dan port I/O dan dibedakan menjadi dua
jenis /tipe, yaitu:(Wardana Lingga, 2006)
1.
Tipe CISC atau Complex Instruction Set Computing, yaitu tipe yang
mempunyai banyak instruksi namun fasilitas internal secukupnya saja.
2.
Tipe RISC atau Reduced Instruction Set Computing yaitu tipe yang
mempunyai banyak fasilitas internal namun jumlah instruksi lebih sedikit.
Salah
satu pabrikan mikrokontroller yang cukup terkenal dan sudah banyak digunakan
adalah ATMEL, dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR (Alf and
Vegard’s Risc processor), teknologi AVR membuat para desainer sistem
elektronika dan kendali telah diberi suatu teknologi yang memiliki kapabilitas
yang amat maju, tetapi dengan minimal.
Mikrokontroller
AVR memiliki arsitektur tipe RISC yang mempunyai instruksi hanya sekitar 118
dan sebagian instruksi dieksekusi dalam satu detak namun jika dibandingkan seri
MCS51 yang mempunyai instruksi lebih banyak yaitu 255, dan dieksekusi dalam 12
siklus detak, semakin banyak instruksi membuat pemrogram lebih sulit karena
lebih kompleks dan semakin lama instruksi dieksekusi membuat lambat kecepatan
mikrokontroller.
Secara
umum, mikrokontroller AVR dapat dikelompokan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari
segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir
sama.
III. PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum Pemetaan menggunakan GPS dilaksanakan
di area laboratorium Ekologi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya selama 1
hari
B.
Alat dan Bahan
Alat
dan bahan penelitian ini adalah modul praktikum mikrokontroler yang sudah
dilengkapi aplikasi GPS untuk pengendali palang pintu kereta api, instrument
ukur, dan komputer .
C.
Cara Kerja
Penelitian
ini mencakup beberapa tahapan mengikuti model Linier Sequential Model (LSM),
yang terdiri dari 4 tahapan yang berulang yaitu tahap analisis dan studi
literatur, desain/perancangan, perakitan (assembly-hardware), pengkodean
(coding-software), dan pengujian. Keempat tahapan ini akan
berulang hingga dipenuhinya kondisi ideal yaitu sistem berfungsi dengan baik
sesuai yang direncanakan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan I
A
200 tan
<= 83/200
Tan < =
0,415o < = 22,
538o
B 85 C koordinat
= 22. 32 17 – 17. 28 23 = 05o 03’44’’(posisi)
Pada jam 12 08’ 29”, jarak antara matahari dan deklanasi terletak di
lintang selatan pada 22o 32’ 17”
Posisi bujur
= 12 08’ 29 “ – 11 56 26 = 00. 11. 58
Konversikan
dengan detik – 660 + 58 = 718/ 4 = 179.5 = 2o 59’ 24” BT
Pengamatan
II
A tan < = 109/200 = 0,45
200 < = 28,39, konversikan dengan detik
=
0,39 x 60 = 24
B 109
C = 28o 23’ 24”
Koordinat 28o
23’ 24” – 17o 29’ 03”
= 10o54’
21”
Maka posisi
lintangnya adalah lintang selatan, dengan lintang sebesar10o54’ 21”
Dan posisi
bujurnya adalah 13 14 10 – 11 56 26 = 01 17 44
Dikonversikan
dengan detik, 3388/4
= 847/60 =
14,11
0.11 x 60 = 6,6
0,6 x 60 =
36
Jadi lintang
bujur nya adalah 14o 6’ 36”
B.
Pembahasan
Bagian
GPS receiver terdiri dari komponen GPS, mikrokontroler, dan LCD. Bagian ini
berfungsi untuk membaca data besaran koordinat lintang dan bujur berdasarkan
sinyal satelit yang diterima GPS. Hasil pembacaan setelah diolah oleh
mikrokontroler ditampilkan di lcd. Bagian pengiriman sms terdiri komponen GPS,
mikrokontroler dan hand-phone.
Bagian
ini berfungsi mengirimkan kode jika mikrokontroler membaca data koordinat GPS
yang sama dengan data tertentu yaitu data koordinat lokasi palang pintu kereta
api. Bagian kendali palang pintu terdiri dari komponen mikrokontroler, motor
dc, dan sensor proximity berupa limit switch.
GPS
receiver dihubungkan dengan mikrokontroler melalui port serial, demikian juga
hand-phone, oleh karena port serial mikrokontroler 8535 hanya satu buah maka
perlu dibuat rangkaian penyaklaran untuk memilih hubungan yang dipakai.
1.
Pembahasan Pembacaan Koordinat
Informasi
yang terdapat pada penerima GPS ada beberapa macam yaitu koordinat lintang,
bujur, kecepatan, waktu dll, pada sistem ini informasi yang diperlukan terdiri
dari informasi posisi koordinat lintang dan bujur. Data koordinat Lintang dan
Bujur ini diperlukan untuk menentukan posisi kereta api kemudian dibandingkan
dengan koordinat yang sudah diketahui sebelumnyan sehingga kereta api yang akan
melintas di persimpangan kereta api tertentu dapat terdeteksi. Dari deretan data serial di GPS besaran
koordinat lintang dan bujur ditandai dengan header <$GPGGA>, data setelah
header tersebut adalah data koordinat, untuk membaca data latitude/lintang dan
longitude atau bujur maka setelah ketemu tanda koma dua kali kemudian dibaca
karakter nilai koordinat. Data lintang diakhiri dengan ‘N’ atau ‘S’, sedangkan
data bujur diakhiri dengan ‘E’ atau ‘W’.
2.
Pembahasan Data Pengiriman SMS
Data
SMS dari handphone ke SMS Center dikirimkan dalam format PDU, sehingga data
teks (ASCII) diubah terlebih dahulu menjadi data PDU, disisi penerima data PDU
diubah kembali menjadi data teks.
Format
PDU terdiri delapan header yang di setiap header mengandung informasi yang
berbeda-beda. Header yang terdapat pada format PDU adalah sebagai berikut:
1.
Nomor SMS Center
Header
ini dibagi atas tiga subheader, yaitu:
•
Jumlah pasangan heksadesimal nomor SMS-Center
National
/ international Code, 91 untuk international, 81 untuk national.
•
No SMS-Centre dalam pasangan heksa dibalik-balik.
Jika
tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan
dipasangkan dengan F didepannya.
2.
Tipe SMS
Tipe
SEND tipe SMS=1. Atau 01 dalam bilangan heksa.
3.
Nomor Referensi SMS
Nomor
referensi diisi 0, atau 00 dalam bilangan heksa. sehingga akan diberikan sebuah
nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS-Gateway.
4.
Nomor Ponsel Penerima
Header
ini terdiri atas tiga bagian yaitu:
•
Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksa.
•
National / International Code, untuk national 81 dan International 91.
•
Nomor ponsel yang dituju dalam pasangan heksa dibolak- balik.
Jika
tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut
dipasangkan dengan huruf F didepannya.
5.
Bentuk SMS
0->00->
dikirim sebagai SMS
1->01->
dikirim sebagai telex
2->02->
dikirim sebagai fax
Dalam
hal ini, pengiriman dalam bentuk SMS memakai 00.
6.
Skema Encoding Data I/O
•
Skema 7 bit -> ditandai dengan angka 0 -> 00
•
Skema 8 bit -> ditandai dengan angka lebih besar dari 0 yang diubah keheksa.
Kebanyakan
ponsel / SMS Gateaway yang ada dipasaran sekarang menggunakan skema 7 bit
sehingga kita menggunakan kode 00.
7.
Jangka Waktu Sebelum SMS Expired
Bagian
ini diabaikan, berarti tidak membatasi waktu berlakunya SMS. Sementara itu,
jika kita mengisinya dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah
kepasangan heksa tertentu, bilangan yang kita berikan akan mewakili jumlah
waktu validasi SMS tersebut.
8.
Isi SMS
Header
terdiri atas dua subheader, yaitu:
•
Panjang isi (jumlah huruf dari isi);
•
Isi berupa pasangan bilangan heksa
Ponsel
/ SMS Gateway berskema encoding 7 bit berarti jika kita mengetikan suatu huruf
dari keypadnya, kita telah membuat 7 angka I/O berturutan. Langkah yang harus
dilakukan untuk mengkonversikan isi SMS, yaitu: pertama mengubahnya menjadi
kode 7 bit, kemudian langkah kedua mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit, yang diwakili
oleh pasangan heksa.
9.
Menggabungkan Delapan Header
Masing-masing
header maupun subheader untuk mengirim SMS diatas harus digabungkan menjadi
sebuah PDU yang lengkap.
GPS
sering digunakan oleh warga sipil sebagai sistem navigasi. Di tanah, setiap
penerima GPS berisi komputer yang "triangulates" posisi sendiri
dengan mendapatkan bantalan dari setidaknya tiga satelit. Hasilnya diberikan
dalam bentuk posisi geografis - bujur dan lintang - untuk, untuk sebagian besar
penerima, dalam akurasi 10 sampai 100 meter. Software aplikasi kemudian dapat
menggunakan koordinat tersebut untuk memberikan mengemudi atau berjalan
petunjuk.
Mendapatkan
kunci oleh penerima GPS di tanah biasanya memakan waktu terutama di mana
penerima berada dalam kendaraan yang bergerak atau di daerah perkotaan yang
padat. Waktu awal yang diperlukan untuk kunci GPS biasanya tergantung pada
bagaimana penerima GPS dimulai. Ada tiga jenis start - panas, hangat dan
dingin.
V. KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembuatan sistem dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya pada laporan ini,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Aplikasi GPS untuk pengendali palang pintu
kereta api sebagai tambahan aplikasi pada modul praktek mikrokontroler terdiri
bagian GPS receiver (mikrokontroler, GPS receiver, dan lcd); bagian pengiriman
sms ( gps receiver, mikrokontroler, handphone pengirim, handphone penerima);
bagian kendali palang pintu( handphone penerima, mikrokontroler, motor dc,
sensor limit switch)
2.
Aplikasi GPS pada modul praktikum mikrokontroler
dapat dibagi menjadi tiga modul praktek.
3.
Pembacaan data koordinat lintang dan bujur
dengan alat yang dibuat jika dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan alat
yang ada di pasaran mempunyai tingkat kesalahan rata-rata sebesar untuk
koordinat lintang, sedangkan kesalahan koordinat bujur sebesar . '82,0 '04,11
B. Saran
Sebaiknya penggunaan alat GPS ini dilakukan dengan
hati-hati karena sangat berpengaruh besar terhadap penentuan pertumbuhan
tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, ZA. 2007. Penentuan Posisi Dengan
GPS Dan Aplikasinya. Jakarta. Pranya
Paramita.
Kimata. 2002. Developtment of GPS
Seismograph System by Integrating GPS Network, Internet Network and Wavelet
Analysis. Nagoya university. Seminar on Earthquake and Hazard
Pressman R.S. 2001, Software Engineering A
Practitioner’s Approach, New York: McGraw Hill.
Rahardjanto,
Abdulkadir. 2001. Ekologi
Umum. Umm Press: Malang.
Syafei, Eden Surasana.
1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB:
Bandung.
Wardana, Lingga. 2006 .
Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega 8535.
Yogyakarta.
Wolf, Larry dan S.J
McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press:
Jogjakarta
0 Comment:
Post a Comment