Sulfur
Posted by Unknown on 6:37 AM with No comments
Kesuburan tanah
Sulfur
Definisi
Belerang atau sulfur, adalah
unsur kimia dengan nomor, atom 16 diwakili oleh S. simbol Ini adalah, berlimpah
multivalen non-logam. Pada kondisi normal, atom belerang membentuk molekul
siklik octatomic dengan rumus kimia S8. Elemen sulfur merupakan padatan
kristalin kuning cerah. Kimia, belerang dapat bereaksi baik sebagai oksidan
atau mengurangi agen. Ini mengoksidasi logam yang paling dan beberapa
nonmetals, termasuk karbon, yang mengarah untuk mengisi negatif dalam senyawa
organosulfur kebanyakan, tetapi mengurangi oksidan yang kuat beberapa, seperti
oksigen dan fluor.
Belerang merupakan
elemen penting bagi semua kehidupan, dan secara luas digunakan dalam proses
biokimia. Dalam reaksi metabolik, senyawa sulfur berfungsi sebagai bahan bakar
baik dan pernafasan (oksigen-menggantikan) bahan untuk organisme sederhana.
Sulfur dalam bentuk organik hadir di biotin vitamin dan tiamin, yang terakhir
yang bernama untuk kata Yunani untuk belerang. Belerang merupakan bagian
penting dari banyak enzim dan juga dalam molekul antioksidan seperti
glutathione dan thioredoxin. Belerang organik terikat adalah komponen dari
semua protein, sebagai asam amino sistein dan metionin. Ikatan disulfida
sebagian besar bertanggung jawab untuk kekuatan mekanik dan terpecahkannya
keratin protein, yang ditemukan di kulit terluarnya, rambut, dan bulu, dan
elemen berkontribusi terhadap bau menyengat mereka ketika dibakar.
Kelimpahan
Di Alam
Di alam, belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni dan sulfida dan mineral sulfat. Kristal elemen
sulfur biasanya dicari oleh kolektor mineral untuk bentuk cerah mereka
polyhedron berwarna. Menjadi berlimpah dalam bentuk asli, belerang dikenal di
zaman dahulu, disebutkan untuk penggunaan di Yunani kuno, Cina dan Mesir. Asap
belerang digunakan sebagai fumigants, dan belerang yang mengandung campuran
obat yang digunakan sebagai balsem dan antiparasitics. Sulfur dirujuk dalam
Alkitab sebagai belerang dalam bahasa Inggris, dengan nama ini masih digunakan
dalam istilah non-ilmiah beberapa [2] Belerang dianggap cukup penting untuk
menerima simbol sendiri alkemis nya.. Hal itu diperlukan untuk membuat kualitas
terbaik dari mesiu hitam, dan bubuk kuning cerah itu dihipotesiskan oleh para
alkimiawan yang mengandung beberapa sifat emas, yang mereka berusaha untuk
mensintesis dari itu. Pada 1777, Antoine Lavoisier membantu meyakinkan
masyarakat ilmiah bahwa belerang unsur dasar, bukan senyawa.
Elemen sulfur pernah
diekstraksi dari kubah garam mana kadang-kadang terjadi dalam bentuk hampir
murni, tetapi metode ini telah usang sejak akhir abad 20. Hari ini, hampir
semua elemen sulfur diproduksi sebagai produk sampingan dari menghilangkan
kontaminan yang mengandung sulfur dari gas alam dan minyak bumi. Menggunakan
komersial elemen terutama dalam pupuk, karena kebutuhan relatif tinggi tanaman
untuk itu, dan dalam pembuatan asam sulfat, bahan kimia industri primer.
Terkenal lainnya menggunakan untuk elemen dalam pertandingan, insektisida dan
fungisida. Banyak senyawa sulfur odiferous, dan bau gas alam odorized, aroma
sigung, jeruk, dan bawang putih adalah karena senyawa belerang. Hidrogen
sulfida yang dihasilkan oleh organisme hidup menanamkan bau busuk karakteristik
untuk telur dan proses biologis lainnya.
Peranan Sulfur
Unsur S diperlukan oleh tanaman dalam jumlah relatif banyak,
lebih sedikit dibanding N atau K, serupa dengan P, Ca dan Mg.; sebagai
penyusun asam amino essensial: sistin, sistein dan metionin, 90% S dalam
tanaman berupa protein, ikatan disulfida, susunan protein dan aktivitas ensim,
pembentukan klorofil; Ferredoksin: protein Fe-S, reaksi redoks: fotosintesis,
penyematan nitrogen, reduksi nitrat dan sulfat; koensim: koensim A dan vitamin,
biotin, thiamine, B1; senyawa volatil: tanaman keluarga Onion dan crucifer
(cabbage).
Mobilitas
S
Unsur S relatif tidak mobil dalam tanaman: tidak segera
dapat dialihtempatkan dari daun yang tua ke bagian titik tumbuh, gejala
kekahatan muncul pertama pada bagian atas yaitu daun muda. Gejala kekahatan:
kerdil (stunted), pertumbuhan spiral (spindly growth), seringkali seluruh
tanaman menjadi klorosis seragam (uniformly chlorotic), tanaman Crucifer
membentuk warna kemarahan dan ungu, kadar protein rendah, pengumpulan N bukan
protein. Jika kadar S berlebihan tidak secara langsung mempengaruhi tanaman
tersebut atau organisme yang memakannya, tetapi dapat menyebabkan masalah
kegaraman karena S merupakan anion yang dominan pada tanah salin, pelindian
yang hebat dari SO4= meningkatkan kehilangan
kation.
Sumber
S
1)
Perombakan
bahan orgaik tanah, karena 90% S dalam tanah berada dalam bentuk organik
tersebut
2)
Rabuk,
kompos dan biosolid.
3)
Sulfat
yang terjerap pada tapak pertukaran anion dari oksida Al dan Fe.
4)
Mineral
S: pada musim kering sulfida dalam bentuk anaerob.
5)
Pengendapan
atmosfer dari inudstri, hujan asam.
6)
Pupuk
S.
Bentuk S Yang Diserap Tanaman
- Penyerapan langsung SO2 oelh daun: jumlahnya kecil, jika kadar S dalam udara tinggi akan meracuni tanaman.
- Penyerapan akar etrutama dalam bentuk: sulfat (SO4=).
Gerakan S Menuju Akar
Di dalam tanah sulfat bergerak karena aliran masa dan
difusi. Terutama beregrak karena aliran masa (mass flow), difusi memiliki arti
penting pada tanah dengan kadar S yang rendah. Kadar dalam larutan tanah 5-20
ppm. Aras yang mencukupi kebutuhan tanaman 3-5 ppm dalam tanah.
Transformasi
S Dalam Tanah
Proses alih rupa antara lain: Mineralisasi – immobilisasi,
Adsorpsi – desorpsi, Presipitasi – dissolusi, Oksidasi – reduksi, Volatilisasi.
Mineralization
– Imobilisasi
1) Daur S organik serupa dengan N
organik.
2) Mineralisasi : melepas S menjadi
anorganik, SO4 tersedia bagi tanaman
3) Imobilisasi (assimilation):
kebalikan dari mineralisasi, pengambilan S anorganik dari tanah oleh mikrobia
untuk membentuk tubuhnya
4) Keseimbangan antara mineralisasi dan
imobilisasi ditentukan oleh nisbah C:S dan N:S, nisbah C:N:S bahan organik
sekitar 120:10:1,4.
5) Dalam bahan organik terkandung 1% S.
Dengan susunan bentuk ester dan eter sulfat sebesar 30-60% melalui ikatan
C-O-S, bentuk asam amino sekitar 10-20%, residual S sebesar 30-40%.
6) Ensim sulfatase : mirip dengan ensim
fosfatase, melepas sulfat dari ester sulfat.
7) Pengaruh nisbah C:S : (1) C:S
>400 S imobilisasi > S mineralisasi, (2) C:S = 200-400 S
imobilisasi = S mineralisasi, (3) C:S <200 mineralisasi="" s=""> S
imobilisasi. 200>
Adsorpsi – Desorpsi
1) Senyawa SO4 2-
yangterjerap merupakan bentuk S dari pangkalan labil bersifat segara tersedia,
mengisi kekosongan pada larutan tanah . Uji S tanah umumnya misalnya ekstraksi
dengan Ca-fosfat.mengukur S yang terlarut ditambah S yang terjerap. Reaksi ini
penting pada tanah yang telah terlapuk dengan lanjut. Kekuatan adsorpsi: H2PO4-
> SO4=
> NO3-.
2) Faktor yang mempengaruhi kapasitas
jerapan: koloid tanah, hidroksida Fe-Al, kandungan lempung tipe 1:1, kemasaman
tanah, besarnya muatan tergantung pH, kapasitas pertukaran anion.
3) Komposisi larutan tanah juga
mempengaruhi: kadar SO4, keberadaan anion dan kation lainnya,
pendesakan oleh fosfat.
Presipitasi – Dissolusi
1) Gypsum (CaSO4) di daerah
kering, merupakan bentuk pengendapan bersama antara S dengan Ca-karbonat
pada tanah kapuran
2) Sulfida pada kondisi anerob di tanah
tergenang: H2S mengendap sebagai FeS atau ikatan logam-S yang
lainnya, untuk melarutkan diperluakn proses oksidasi.
Okidasi – Reduksi
1) Bentuk S : beragam dari bilangan
oksidasi -2 sampai + 6, yaitu silfida, polisulfida, S elemen, tiosulfat, sulfit
dan sulfat.
2) Bentuk oksidasi terbanyak sebagai
sulfat, sulfat yang diserap tanaman akan direduksi menjadi S organik.
3) Proses Oksidasi dan reduksi S
dibantu oleh mikrobia
4) Senyawa S anorganik tereduksi
terdapat pada tanah tergenang kondisi anaerob : (wetlands, swamps, tidal
marshes), pada kondisi aerob segera mengalami oksidasi.
5) Oksidasi S: mikrobia ototrofik dan
heterotrofik : Thiobacillus sp. meneybabkan pemasaman. H2S + 2O2
à H2SO4 à 2H+ + SO4=
dijumpai pada daerah tambang (acid
mine drainage) terjadi oksidasi senyawa sulfida speerti pyrite (FeS).
Dapat juga digunakan di lahan pertanian untuk mengoksidasi S elemen : 2S + 3O2
+ 2H2O à 2H2SO4 à 4H+ +
2SO4=
Pengangkutan S
1) Erosi: hilangan bersama bahan
organik
2) Pelindian: sulfat sangat mobil dalam
tanah, sulfat merupakan anion yang dominan pada air lindian, pelindinan
meningkat jika kandungan kation monovalen (K+, Na+)
besar
3) Hilang karena volatilisasi
Volatilisasi
Kehilangan karena menguap: hasil
transformasi mikrobia dalam tanah, misalnya dimethyl sulfide (CH3SCH3),
atau karbon disulfide, methyl mercaptan, dan dimethyl disulfida. Pengaruhnya
terhadap kesuburan tanah rendah. Dapat juga menguap melalui daun, hal ini
mempengaruhi mutu pakan.
Manajemen
pupuk S
Pada tanah pasiran sering kekahatan S, karena rendahnya
bahan organik tanah dan pelindian yang hebat terhadap SO4, kebutuhan
tanaman beragam: diperlukan oleh alfalfa, clovers, canola, kubis dan sayuran
serupa, hmt Brassicas, bawang merah danbawang putih, hmt rerumputan atau legum,
rumput menyerap S lebih cepat dibanding legum. Sumber sulfur: S unsur
(tidak segera tersedia, harus dioksidasi lebih dahulu menjadi SO4,
oksidasi berlangsung dalam reaksi masam). Sumber lain ikut dalam
superfosfat. SSP (14% S), TSP (1,5% S).
0 Comment:
Post a Comment